Kantuk tadi rasanya menguap, seperti embun yang hilang di balik sinar mentari menjelang siang ini. Sebentar lagi pukul tiga sore, waktu tanggung, atau waktu sibuk bagi sebagian orang lainnya. Entahlah... Rasanya ingin menulis, enath menulis apa. Seperti biasa, tak ada alasan yang jelas dalam melakukan sesuatu. Mungkin karena sore ini saya cukup merasa lemas dan lantunan Kings of Convenience begitu tenang. Kontras dengan suara mesin-mesin para pekerja yang sedang membenahi rumah. Tapi aku membuat duniaku sendiri, tentu dengan sedikit bantuan imaji... Rasanya menjadi damai dan tentram.
Kurang dari 2 minggu lagi. Entah kenapa keberadaan sang waktu menjadi lebih terasa, apabila manusia akan mengalami sebuah pertemuan atau perpisahan yang mereka anggap penting, hal ini memang biasa terjadi. Menghitung setiap detik yang terus berjalan, apalah artinya waktu selama ini... Saya masih merasa melewatkan banyak waktu. Terlalu banyak waktu yang saya habiskan untuk kesenangan semu.
Saya kehilangan bagian diri saya yang lain;
Radikal. Idealis. Keras.
Satu pelajaran yang saya terima, seberat apapun saya menimbun karakter tersebut...mereka tidak akan hilang. Mereka jauh mengendap di dalam sini, di dalam diri saya. Saya berusaha menekan mereka kuat-kuat untuk kehidupan yang saya pikir lebih baik. Hasilnya? Nol besar. Tekanan hanya menghasilkan tekanan.
Dua tahun ini saya terlalu sibuk. Sibuk dengan diri sendiri. Bagaimana mungkin selama satu tahun penuh saya tidak menghasilkan cerita apa pun? bahkan sebuah cerpen pun tidak ada yang saya selesaikan. Saya terlalu sibuk mengurusi hal lainnya, melupakan bagian diri saya yang lain. Yang ternyata sudah melolong minta secuil saja perhatian. Saya lupa untuk berbuat baik, membantu orang lain, seperti yang sudah tahun-tahun sebelumnya saya lakukan. Terlalu banyak determinasi dan obsesi pribadi pada pendidikan dan hidup. Saya melupakan sesuatu yang penting, diri saya sendiri.
Seorang kawan pernah bertanya "Lalu, kapan tidak enak sama diri sendirinya?"
Detik itu juga saya seperti terbangun dari sebuah mimpi panjang. Pertanyaan itu menjadi sebuah pertanyaan retorikal, yang hanya menimbulkan seribu tanya lainnya. Kalau dibilang saya berubah dan tidak menjadi diri sendiri. Itu hanya alasan, saya adalah saya. manusia itu berubah, dan perubahan adalah bagian dari mereka. Saya hanya kehilangan sisi Kanya yang lainnya, yang radikal tadi, yang memiliki berjuta kata serta opini untuk dilancarkan (bahkan kadang tidak membuat orang merasa nyaman). Saya kadang merasa saya tidak terlalu mengenal diri sendiri, mungkin karena saya pun bagian dari perubahan. Entahlah...
Beberapa orang terdekat mengatakan bahwa saya adalah seorang pemikir, yang hanya terus protes terhadap banyak hal. Mungkin mereka benar, dan ya saya pribadi mengakui mereka benar. Saya tidak pernah berhenti berpikir, meneliti setiap kemungkinan dari suatu hal. Kecuali saya sedang masa tabu saya sebagai manusia; pada saat saya malas berpikir. Bahkan menurut saya malas berpikir adalah salah satu bentuk kejahatan terhadap diri sendiri. Nah, kan saya mulai membuat opini lagi.
Apabila anda terus membaca tulisan ini sampai paragraf ini, saya salut. Anda mencoba mengikuti rambatan pikiran seorang manusia pemikir yang merasa telah menyia-nyiakan banyak waktu dalam hidupnya. Saya masih muda, tentu saja. Masih banyak waktu yang menunggu? Mungkin. Entah apa artinya... Tapi saya membuat sebuah keputusan, untuk tidak meninggalkan karakter saya lagi. Berusaha menjadi manusia yang seutuhnya dengan perubahan sekecil mungkin. Saya mungkin radikal, keras, dan idealis; kelompok ini terdengar sedikit negatif ya... Tapi saya berusaha meleburkan mereka dalam Kanya yang sebenarnya, yang kalian kenal. Saya akan berusaha menjadi diri saya tanpa mengganggu proses kalian menjadi diri kalian, dan melakukan yang terbaik dalam hidup ini :)
Tiba-tiba waktu yang kurang dari dua minggu itu bukanlah perpisahan lagi, tiba-tiba itu adalah sebuah kesempatan besar yang menanti. Inilah saya sebagai manusia, yang semanusia-manusianya.
4 comments:
Entah ya, saya kok kurang setuju atas pengungkapan kata radikal, keras dan idealis yang anda bilang menjurus ke negatif?
kan "terdengar" :) --tentunya bagi sebagian orang, untuk orang-orang seperti kita sih tentu tidak
yes, karena bagi saya sendiri hal-hal itu cenderung terkesan membuat kita lebih seperti manusia =)
setuju
Post a Comment