Memikirkan kembali percakapan singkat kemarin malam,
"semua orang meminta lo untuk think out of the box, untuk jadi berbeda."
kalimat selanjutnya...
"tapi mungkin aja kan semua orang diciptakan sudah dengan perannya masing-masing di dunia ini."
yang berputar di kepala...
'kalau begitu kita harus cukup puas untuk menjadi diri sendiri, cukup puas dengan ceruk masing-masing, cukup puas tanpa harus memaksakan segala cara untuk 'think out of the box dan menjadi berbeda''
mempunyai sebuah blog membuatku banyak berkenalan dengan blogger lainnya; ada yang berbentuk online diary, pemikiran2, hasil karya seni, atau sekedar "nyampah". Sedikit banyak ada juga yang mengisinya dengan pemikiran idealis. Banyak yang krisis identitas dengan menyuarakan sekuat tenaga agar berbeda dari yang lain, tidak mengikuti trends, dsb, dsb.
Sesuatu yang... wajar (?) dilakukan oleh anak muda tentunya. Aku pun beranggapan bahwa kurang anak muda kalau kurang idealis dan menikmati idealisme sebagai hiburan sewaktu muda, sayangnya bukan tujuan hidup hahaha :)
Tapi melihat para manusia lain berkeras hati untuk menjadi berbeda jadi kepikiran
"capek ngga sih lo?"
Karena lingkungan yang mendoktrin "anti-tren" seseorang bisa menjadi sangat obsesif terhadap perbedaan, dampaknya mungkin sekarang tidak merugikan orang lain tapi bukan berarti hal tersebut tidak akan terjadi.
becanda deng hehe ;) namanya juga anak muda masa ngga punya idealisme sih. Aku juga percaya seiring berjalannya waktu, kita semua akan belajar bahwa ada hal-hal yang lebih penting dari sebuah idealisme dan pada satu titik harus memilih idealisme atau realistis.
mungkin semua orang sudah punya jalannya masing-masing tanpa harus berusaha keras menjadi berbeda. well, pilihan kita kan: idealis atau realistis.
--
merasa tidak nyaman menulis di blog sebelah ;) sedikit banyak kehilangan lahan untuk berbagi cerita.
No comments:
Post a Comment