tentang jeda

sebuah ruang hanya memisahkan dan hanya memisahkan. kosong dan hanya berarti apabila ada yang tumbuh dari keberadaannya. tapi tak hanya yang baik yang lahir dari ketiadaan, jeda..

sesak.

hanya ada hampa tanpa rupa. memang kesabaran adalah mukzizat bagi mereka yang miskin akan itu. apakah bisa aku menghentikan sesak yang sudah menggerogoti sampai di bawah hidungku ini?

hening yang memekakan, kekosongan yang menikam. kemiskinan menelanku tanpa aba-aba. muak, mual.

ruang ini terlalu lapang, penjara ini terlalu penat. kenapa? kenapa begitu banyak jarak yang tidak pernah selesai? toh kulemparkan semua kata yang pernah bersemi pun aku tetap ditempatkan disini. kenapa rasa dan kenangan tidak pernah cukup? bukankah sudah menggunung?

kenapa?