aku menanti bulan yang meredup dalam kelam
begitu pelak hingga tak jengah oleh kepedihan yang menyertai
lalu aku menemukan setangkai bunga keemasan di tepi jalan yang gelap bagai menghilang dalam khayal; ia mengerjap dalam keheningan yang sama menyatu dalam... asa.
aku menghampiri bunga itu, tersenyu padanya dan kutemukan secercah cahaya terhampar
sekali lagi aku berusaha mendekati bunga itu, dan ia tersenyum dalam hangat
.
.
.
aku terpukau.
rupanya bunga itu yang terhangat, walau bukan terindah atau pun terbaik.
--
5th June 2008 - Bakoel Koffie Bintaro
No comments:
Post a Comment