2007
Fokus. Fokus abi. Jangan sampai lengah, jangan sampai gagal. Sudah terlalu banyak yang kamu korbankan untuk mendapatkan kesempatan ini. Segala waktu, tenaga dan pikiran yang telah kamu curahkan untuk melewati berbagai tempaan yang berat dan melelahkan. Semuanya dipertaruhkan untuk kesempatan ini. Semuanya. Termasuk nyawamu termasuk dia. tidak boleh gagal. Kalau gagal, maaf pun tak akan tersisa bagimu.
Abi dapat merasakan ketegangan yang menyelimuti sekelilingnya. Berbagai pasang mata yang menatapnya dengan tajam. Intens. Beberapa berisi harapan sisanya berisi keirian. Sesaat rasanya gawang di depan terlihat sangat megah. Dengan pendaran warna putih yang mendominasi dan jala yang baru saja diganti.
Abi mengerakan badannya ia mencondongkan dadanya ke kanan. Ia sudah memutuskan untuk mengelabui Sakti sedari awal. Abi dapat mendengar suara nafas tertahan dari teman-teman timnya. Abi menghitung dalam diam. Satu, dua,... tiga! Bola terhempas ke tepi kiri gawang. Sorakan memenuhi stadion Senayan. Walau tidak terlalu banyak orang berada di tempat itu tapi Abi sudah merasa seperti memenangkan World Cup. Namun lalu cahaya seperti memendar di sekelilingnya dan Abi kehilangan kesadarannya.
Pak Gin, salah satu pelatih senior di camp itu segera berlari ke arah Abi dan menopangnya tepat beberapa detik sebelum kepala Abi membentur tanah. Segera para petugas P3K menghambur ke lapangan dan menggontong Abi ke ruang kesehatan. Beberapa peserta camp lainnya juga ikut ke ruang kesehatan mencemaskan Abi. Fatan ikut pula dalam rombongan yang hectic itu. Dasar nekad !
No comments:
Post a Comment